Sidoarjo, 6 November 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meresmikan gedung baru Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo, Jawa Timur. Kehadiran gedung baru ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekosistem industri alas kaki nasional, sekaligus memperluas peran BPIPI sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) alas kaki di Indonesia.
Pertumbuhan industri alas kaki nasional dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini menandakan meningkatnya adaptabilitas IKM terhadap dinamika pasar dan tantangan industri dunia. Dengan hadirnya BPIPI yang memiliki tugas dan fungsi strategis dalam pemberdayaan IKM, pemerintah memperkuat kebijakan afirmatif untuk membangun ekosistem industri alas kaki nasional dari berbagai sisi — mulai dari standardisasi dan implementasi SNI, inovasi dan kreativitas, pengembangan purwarupa, hingga perluasan akses pasar dan kemitraan industri.
Komitmen Kemenperin: Transformasi dan Dampak Nyata
Dalam sambutannya, perwakilan Kemenperin menegaskan bahwa peresmian gedung baru ini menjadi momentum penting bagi BPIPI untuk memperkuat peran sebagai organisasi publik yang adaptif dan inovatif. Sebagai satuan kerja di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, BPIPI terus bertransformasi menjadi organisasi pembelajar yang konsisten dalam menjalankan reformasi birokrasi.
Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah diraih BPIPI menjadi bukti komitmen dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Melalui peresmian gedung baru ini, BPIPI diharapkan dapat melangkah lebih jauh dalam memberikan dampak nyata bagi industri alas kaki nasional, khususnya bagi pelaku IKM.
Footwear Creative Hub: Ruang Kolaborasi dan Inovasi
Salah satu fasilitas unggulan dalam kompleks gedung baru BPIPI adalah Footwear Creative Hub (FCH). FCH menjadi wadah kolaboratif bagi pelaku industri kreatif, terutama generasi muda, untuk berinovasi, mengembangkan desain, dan memperkuat jejaring usaha.
Melalui pendekatan kreatif dan berbasis kewirausahaan, FCH hadir untuk mendukung desainer muda, pengrajin, pelaku startup, serta IKM dalam menciptakan produk alas kaki yang inovatif dan bernilai tambah tinggi. Program ini juga menjadi bagian dari strategi BPIPI dalam membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di sektor alas kaki nasional.
Dengan fasilitas modern dan ruang kerja kolaboratif, FCH diharapkan mampu mempercepat transformasi industri alas kaki menuju arah yang lebih kreatif, inklusif, dan berdaya saing global, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi generasi muda Indonesia.
Dorongan Inovasi untuk Generasi Muda
BPIPI juga berperan aktif dalam menumbuhkan minat dan potensi generasi muda melalui berbagai program seperti pendampingan, workshop, serta kompetisi desain alas kaki yang menyasar pelajar, mahasiswa, dan desainer muda.
Melalui kegiatan tersebut, BPIPI tidak hanya mengasah kreativitas desain, tetapi juga membangun semangat kewirausahaan dan menjadi jembatan antara dunia akademik, industri, pemerintah, dan komunitas kreatif. Dalam ekosistem ini, para talenta muda dapat berkolaborasi langsung dengan pelaku industri berpengalaman, memperluas jejaring profesional, dan mempercepat adopsi teknologi serta inovasi produk.
“BPIPI berperan bukan hanya sebagai lembaga pelatihan, tetapi sebagai penggerak ekosistem inovasi industri alas kaki,” ujar salah satu pejabat Kemenperin. “Dengan menyediakan ruang, bimbingan, teknologi, dan akses pasar, BPIPI mendorong generasi muda untuk menjadi pencipta lapangan kerja dan inovator yang membawa industri alas kaki Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.”
Harapan ke Depan: Indonesia sebagai Pusat Produksi Alas Kaki Dunia
Kemenperin menaruh harapan besar terhadap peran BPIPI dalam meningkatkan daya saing industri alas kaki nasional. Melalui dukungan infrastruktur baru dan kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak — termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), serta Himpunan Pengusaha Alas Kaki Nusantara — BPIPI diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan industri alas kaki nasional.
“Dengan fasilitas yang lebih memadai, kami yakin BPIPI dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi pelaku IKM alas kaki nasional,” kata perwakilan Kemenperin. “Harapan kami, Indonesia dapat semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat produksi alas kaki dunia, dengan produk yang berkualitas, inovatif, dan berorientasi ekspor.”
Tentang BPIPI
BPIPI merupakan unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Perindustrian yang berfokus pada pengembangan industri alas kaki nasional. Melalui layanan pelatihan, standardisasi, desain, teknologi, serta promosi, BPIPI berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia industri yang kompeten, kreatif, dan siap bersaing di pasar global.





