Masih membahas tentang bagaimana strategi scale up bisnis di era disrupsi menjadi tantangan bagi IKM…
Bimtek Sentra Rote 2019
Tenun merupakan salah satu karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara yang memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan atau benang yang digunakan yang memiliki keunikan antardaerah. Salah satu provinsi dengan potensi pengrajin kain tenun terbesar di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur. Setiap wilayah di provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki desain tenun masing masing dengan latar belakang filosofi desain berdasar nilai budaya, ungkapan spiritual dan sudut pandang sosial ekonomi yang beragam.
Di tahun 2013 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur telah Menyusun dan menerbitkan sebuah arsip katalog mengenai ragam tenun dari tiap kabupaten yang ada di NTT, lengkap dengan visualisasi desain motif tenun, ukuran, sejarah atau filosofi tenun hingga aplikasi tenun dalam bentuk produk serta aktifitas. Menurut Tarsisius Ama Ratu,ST, salah satu tim penyusun katalog tenun NTT, dari ratusan motif tenun di NTT yang sudah dikompilasi oleh tim penyusun, masih ada ragam motif tenun yang belum masuk dalam katalog tersebut. “Selain menunjukkan bahwa begitu besarnya potensi motif tenun di NTT ini, beberapa motif tersebut masih kita persiapkan untuk data-data pendukungnya sebelum ditambahkan pada katalog tenun NTT”.
Kabupaten Rote Ndao adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di beranda terselatan Indonesia. Salah satu potensi di kabupaten tersebut adalah pembuatan kain tenun ikat yang digunakan untuk produksi berbagai produk konveksi. Tingginya nilai dari kain tenun itu sendiri serta banyaknya bahan tenun sisa konveksi yang tersedia menuntut para pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan limbah konveksi tenun menjadi suatu produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Selain itu, semakin semaraknya pembangunan infrastruktur dan program revitalisasi destinasi pariwisata yang ada maka semakin meningkatkan pula pembangunan fasilitas penginapan/ hotel dan restoran yang ada di Pulau Rote.
Dengan adanya kunjungan rombongan Dekranasda Kabupaten Rote Ndao ke Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo di triwulan keempat tahun 2018 dengan tujuan pemberdayaan masyarakat di kabupaten Rote Ndao, maka pada tahun anggaran 2019 BPIPI mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Teknologi Produksi Alas Kaki untuk Sentra IKM yang dilaksanakan di Kabupaten Rote Ndao pada tanggal 20 s.d 24 Mei 2019. Maksud dari kegiatan bimtek ini adalah menumbuhkan diferensiasi produk kain tenun di kabupaten Rote Ndao, sedangkan tujuan kegiatan bimtek ini yaitu masyarakat Rote Ndao mampu memproduksi sandal hotel dengan menggunakan kain sisa konveksi tenun.
Bimtek dilaksanakan di Gedung Sentra IKM Tenun Ikat Janur Kuning Pemkab Rote Ndao kelurahan Namodale kecamatan Lobalain Ba’a. Bimtek dibuka langsung oleh Ibu Paulina Haning-Bullu, SE selaku Bupati serta dihadiri oleh Kadisperindag kabupaten Rote Ndao beserta dengan staf dari Disperindag dan Dekranasda kabupaten Rote Ndao.
Dalam pembukaan bimtek, Ibu Bupati sangat mengapresiasi kegiatan ini dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BPIPI yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Ruruh Satriyo Utomo selaku Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan BPIPI. Ibu Bupati sangat senang pulau terselatan wilayah Indonesia ini masih mendapat perhatian dari Kementerian Perindustrian dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia pelaku usaha di bidang konveksi. Beliau sangat berharap adanya kerjasama dengan BPIPI untuk kegiatan serupa sehingga dapat berjalan secara berkesinambungan dan meningkatkan kemandirian masyarakat Rote Ndao dalam memproduksi dan memenuhi permintaan alas kaki di kabupaten tersebut.
Peserta dari kegiatan Bimbingan Teknis Teknologi Produksi Alas Kaki untuk Sentra IKM di Ba’a - Rote Ndao adalah para penjahit konveksi kain tenun yang tersebar di 10 kecamatan diwilayah Rote Ndao, dimana para pelaku usaha ini dibawah binaan Disperindag dan Dekranasda kabupaten Rote Ndao. Peralatan mesin jahit yang digunakan merupakan milik para peserta yang sebelumnya merupakan peralatan bantuan/ hibah dari dinas setempat. Peserta juga telah menerima bantuan pelatihan jahit konveksi di waktu sebelumnya yang diadakan oleh dinas setempat.
Para peserta bimtek sangat antusias selama mengikuti Bimtek pembuatan sandal hotel ini. Berkumpul bersama dengan peserta dari kecamatan lain untuk mengikuti bimtek dan belajar membuat produk baru yang mempunyai proyeksi nilai jual memberikan semangat dan motivasi belajar yang tinggi bagi mereka. Sesekali canda gurau peserta di tengah praktek bimtek dan menari poco-poco bersama setelah menyantap makan siang menggambarkan suasana bimtek yang rileks dan peserta dapat menerima materi bimtek.
Hasil dari Bimtek ini adalah sandal hotel dari spons dengan sablon motif tenun seta sandal hotel dengan lapisan kain tenun sisa konveksi.
Setelah kelas selesai pada satu hari sebelum pelaksanaan Bimtek berakhir, panitia bimtek dan para instruktur bersama dengan Dekranasda dan Disperindag kabupaten Rote Ndao mengunjungi penginapan-penginapan yang ada di pulau rote untuk menawarkan sandal hotel hasil bimtek. Secara umum pihak pemilik penginapan tertarih dengan produk tersebut dan berniat memberikan order. Mereka menanyakan kapasitas produksi dari sentra IKM serta kemungkinan permintaan desain serta pemasangan atribut lain pada sandal hotel tersebut. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga memberikan order secara langsung sebanyak 500 pasang dan berkomitmen untuk membantu distribusi sandal hotel tersebut agar pembinaan dan pemberdayaan Sentra IKM Tenun Kabupaten Rote Ndao dapat berjalan secara berkesinambungan.
This Post Has 0 Comments