skip to Main Content

PROGRAM TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

TKDN tidak hanya soal masuk ke e-katalog dan pembelanjaan pemerintah. Begitu mendengar TKDN, langsung asosiasi yang diterima oleh masyarakat khususnya industri adalah pengadaan belanja pemerintah dan e-katalog. Hal itu tepat, namun ada hal lebih penting dari sekedar penyediaan kebutuhan belanja pemerintah melalui e-katalog saja, banyak manfaat yang akan di dapat oleh industri melalui program ini.

Sebelum ke manfaat lain dari program TKDN ini, mari kita lihat data porsi APBN 2023, dimana belanja barang dan belanja modal sebesar Rp. 577 trilyun dari total Rp. 2.246 trilyun dapat di optimalkan untuk penyerapan produk industri dalam negeri.

Dampak beruntun dari kampanye belanja produk dalam negeri yang digencarkan oleh Pemerintah juga mendorong kemandirian industri nasional. Mengutip pernyataan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, ““Setiap Rp1 belanja produk dalam negeri bisa menyumbang perekonomian nasional sebesar Rp2,2,”. Hal ini di dasarkan pada hasil simulasi model Computable General Equilibrum (CGE) yang menunjukkan peningkatan PDB 0,94 % atau setara dengan Rp. 159 trilyun. Bila terdapat transaksi produk dalam negeri (PDN) senilai Rp72,6 Triliun, berarti perbandingan antara nilai transaksi belanja PDN dalam pengadaan pemerintah dengan manfaat ekonomi adalah Rp72,6 Triliun:Rp159,52 Triliun, atau Rp1:Rp2,2.

Kembali ke manfaat jangka panjang program TKDN selain penyerapan belanja pemerintah untuk industri lokal adalah mendorong pengembangan industri dalam negeri dan meningkatkan kemandirian ekonomi Indonesia. Berikut beberapa manfaat dari program TKDN:

  1. Meningkatkan produksi dan pengembangan industri dalam negeri: Dengan mengharuskan produsen untuk memenuhi persyaratan TKDN, pemerintah berharap dapat mendorong produksi dan pengembangan industri dalam negeri, sehingga negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
  2. Mendorong investasi dalam negeri: Dalam jangka panjang, program TKDN dapat mendorong investasi asing dan domestik dalam pengembangan infrastruktur, penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di Indonesia.
  3. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri: Dengan memenuhi persyaratan TKDN, produsen diharuskan untuk menggunakan komponen-komponen dalam negeri yang memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang ditetapkan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.
  4. Meningkatkan kesempatan kerja: Dalam jangka panjang, program TKDN dapat membuka peluang kerja baru dalam industri yang berkembang sebagai hasil dari peningkatan produksi dan investasi dalam negeri.
  5. Meningkatkan pengembangan teknologi: Dalam jangka panjang, program TKDN dapat mendorong pengembangan teknologi dalam negeri dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri di tingkat global.
  6. Menjaga stabilitas ekonomi: Dengan mengurangi ketergantungan pada impor, program TKDN dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi nasional dan mengurangi risiko krisis ekonomi yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas internasional.

Secara keseluruhan, program TKDN merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat dan meningkatkan industri dalam negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Jadi program TKDN tidak hanya melulu soal e-katalog dan belanja pemerintah. Industri alas kaki perlu di dorong untuk berkontribusi pada program ini untuk kelangsungan, kemandirian rantai nilai industri nasional.

Dukung kampanye #BanggaBuatanIndonesia Untuk

#IndonesiaMelangkah to the next level 

 Beli, Pakai, dan Promosikan produk lokal.

Alfiyan Darojat