Teguh Mardjoko, pelaksana Sub Bagian Tata Usaha di Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), akan…
PENGUATAN SUPPLY CHAIN INDUSTRI KULIT DAN ALAS KAKI DI ASEAN
Edisi khusus APLF ASEAN berlangsung mulai dari tanggal 19 – 21 Oktober di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC) Bangkok, Thailand. Ini adalah pameran dagang kedua APLF yang diadakan di luar negara asalnya yaitu Hong Kong dikarenakan terdapat persyaratan karantina wajib pada saat kedatangan.
BPIPI sebagai mitra penting APLF di Indonesia bersama APKI (Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia) melihat pentingnya penguatan supply chain dalam skala yang lebih besar yakni ASEAN. Sebagai produsen industri alas kaki terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam rantai nilai industri kulit dan alas kaki dalam skala global maupun ASEAN. Bentuk kolaborasi dalam event APLF kedepan akan lebih melibatkan potensi-potensi SDM industri alas kaki nasional dalam skala global.
BPIPI sejak tahun 2018, telah bekerja sama dengan APLF dalam salah satu event internasional yaitu DAB (Desaign of Bag) dimana BPIPI sebagai salah satu media partner di Indonesia. DAB merupakan kompetisi desain produk tas skala internasional yang melibatkan banyak potensi generasi muda seluruh dunia termasuk dari Indonesia. Dalam perjalananan kerjasama tersebut BPIPI dan APLF juga membuka potensi kemitraan antara industri kulit nasional dan global khususnya ASEAN yang pada tahun 2022 ini setelah pandemic covid-19 dapat dilaksanakan di Bangkok.
APLF ASEAN menjadi tuan rumah lebih dari 200 peserta pameran dengan peserta nasional yang berasal dari Brasil, Prancis, India, Pakistan, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, dengan kelompok negara penyamakan kulit besar lainnya seperti Italia.
Setelah penyelenggaraan APLF di Dubai pada Maret tahun 2022, terdapat permintaan peserta pameran untuk disediakan lebih banyak buyer dari Asia Tenggara. Dari hasil survey, pihak penyelenggara mengambil keputusan untuk mengadakan APLF kembali di Asia, namun kali ini di jantung ASEAN, yaitu di Bangkok, Thailand.
Untuk pertama kali sejak tahun 2019, pemasok industri kulit internasional memiliki kesempatan untuk bertemu buyer dari Asia Tenggara, dengan bertatap muka secara langsung.
Konsep M.E.E.T
Di pameran ini, konsep M.E.E.T adalah tentang Kolaborasi – Edukasi – Pengalaman – Pameran Dagang yang akan digunakan untuk memastikan bahwa peserta pameran maupun buyer dapat memanfaatkan sumber dan peluang bisnis yang unik di Bangkok,salah satu jantung ASEAN.
Business Matching dan Seminar
Terdapat tujuh sesi Business Matching, yang masing-masing berfokus pada berbagai jenis kulit dan aplikasinya. Selain itu, pameran dagang dilengkapi dengan beberapa workshop yang berfokus pada tema kulit dan trend perkembangannya, serta seminar pendidikan yang berkaitan dengan isu-isu keberlanjutan dan lingkungan.
Pameran Produk Kulit oleh Perancang Top ASEAN dan Sharing Sessions
APLF telah mengundang sepuluh perancang tas lokal dan perancang dari Indonesia untuk menampilkan hasil karya seni ikonik dan berbagi kisah tentang kewirausahaan dan konsep desain. Perancang terkenal Thailand seperti Javamond Pavoradom dari S'uvimol, dengan bisnis keluarganya yang memproduksi kulit eksotis, dan desainer Indonesia dan Tommy Ambiyo yang telah tampil di berbagai majalah mode, akan berbagi kecintaan dan kreativitas dalam penggunaan kulit.
Workshop Kulit untuk Professional Fashion
Terlepas dari sisi estetika kulit, sisi teknis merupakan sesuatu yang harus dipelajari oleh semua professional fashion. Selama APLF ASEAN, desainer dan buyer fesyen dapat mendaftar untuk empat sesi pelatihan yang fokus pada pengetahuan dasar tentang kulit, keberlanjutan, dan juga bagaimana menerapkan tren musiman 23/24 Spring-Summer dan Fall-Winter untuk mengembangkan koleksi berikutnya.
Tren Warna dan Bahan pada APLF
Tren warna dan bahan pada APLF untuk Musim Gugur-Musim Dingin pada musim 2023/24 akan diresmikan selama APLF ASEAN berlangsung. Tren yang dikembangkan oleh Olivier Guillemin bekerja sama dengan Comité Français de la Couleur, telah menjadi acuan bagi industri kulit selama bertahun-tahun.
Para profesional fashion yang menghadiri pameran akan dapat menyentuh dan merasakan kulit secara langsung dan terhubung serta membuat pesanan dengan penyamak kulit secara langsung untuk mempersiapkan koleksi mereka yang akan datang.
L.E.D
Terdapat Proyek L.E.D, yang merupakan singkatan dari Leather, Exhibitors and Designer, yang merupakan pemrakarsa dukungan industri, yang menawarkan kesempatan unik kepada perancang untuk membuat barang-barang fashion kulit menggunakan kulit baru yang dipasok oleh penyamakan kulit terkemuka yang dipamerkan di APLF. Perancang terpilih akan bermitra dengan pemasok mereka untuk menghasilkan barang barang kulit yang akan ditampilkan di APLF Dubai, pada Maret 2023.
Next Leather Goods Designers
Untuk mendukung talenta lokal, proyek Next Leather Goods Designers mengundang empat institut di Thailand untuk bergabung dengan proyek ini yang memungkinkan para siswa mendapatkan pengalaman berharga dalam partisipasi pameran dagang pertama mereka. Selain menampilkan kreasi mereka, panitia juga akan mengajak para siswa untuk berbagi pengalaman dalam belajar dan ide-ide desain di hari terakhir acara.
Kompetisi Desain Tas
Pada musim baru untuk kompetisi Desain tas yang diselenggarakan secara online akan diusulkan pada kegiatan APLF ASEAN. Kompetisi tahunan ini menarik minat para perancang tas dari seluruh dunia untuk menggali kreativitas mereka. Perancang tas menggunakan kulit sebagai bahan utama untuk membuat desain mereka yang nantinya akan membuka kemenangan untuk perjalanan ke Dubai dan bersaing sebagai finalis, serta pemenangnya akan memenangkan kursus desain tas selama 5 minggu di Arsutoria School di Milan.
Kombinasi pameran dagang dengan mengadakan acara yang terkait dengan sektor kulit dan mode memberikan jaminan bahwa pameran yang terpadu telah mencakup kebutuhan bisnis, teknologi, dan pendidikan.
Blok ASEAN yang saat ini terbuka untuk bisnis, melalui edisi khusus APLF dan pameran di Bangkok tidak hanya akan memungkinkan peserta pameran dapat bertemu kontak baru, tetapi juga membangun kembali dan mengkonsolidasikan ikatan pelanggan pada sektor kulit dan fashion setelah pandemi Covid yang melanda seluruh dunia.