Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-statistics domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/bpikemen/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
{"id":5959,"date":"2021-01-06T13:04:48","date_gmt":"2021-01-06T06:04:48","guid":{"rendered":"http:\/\/bpipi.kemenperin.go.id\/?p=5959"},"modified":"2022-09-06T13:15:29","modified_gmt":"2022-09-06T06:15:29","slug":"the-power-of-momentum-upaya-bpipi-mendorong-inovasi-melalui-tranformasi-organisasi-berkelanjutan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/bpipi.kemenperin.go.id\/the-power-of-momentum-upaya-bpipi-mendorong-inovasi-melalui-tranformasi-organisasi-berkelanjutan\/","title":{"rendered":"“THE POWER OF MOMENTUM” Upaya BPIPI Mendorong Inovasi Melalui Transformasi Organisasi Berkelanjutan"},"content":{"rendered":"

ALFIYAN <\/span><\/strong><\/span>DAROJAT<\/span><\/strong><\/span><\/h1>

Staff Tata Usaha<\/p><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div>

\u201cTHE POWER OF MOMENTUM\u201d<\/strong><\/span><\/em><\/span><\/p>

UPAYA BPIPI MENDORONG INOVASI MELALUI TRANFORMASI ORGANISASI BERKELANJUTAN<\/span><\/span><\/p><\/div><\/div>

Momentum pergantian tahun 2021 mempunyai makna khusus bagi keluarga besar BPIPI. Pergantian tongkat estafet kepemimpinan dari Bapak Heru Budi Susanto kepada Bapak Edi Suhendra meninggalkan prestasi dan kinerja yang baik untuk dilanjutkan Kembali menjemput momentum transformasi BPIPI berkelanjutan. Sebagai organisasi layanan publik, tranformasi yang dimulai tahun 2018 pada saat kepemimpinan Bapak Heru Budi Susanto telah banyak melakukan kemajuan progresif antara lain pembenahan sistem organisasi yang lebih baik, mendorong inovasi layanan publik sebagai bentuk reformasi organisasi serta pembinaan sumber daya manusia pendukung yang terus menjadi fokus pembenahan. Tantangan akan terus berlanjut dalam era kepemimpinan yang baru BPIPI, dibawah arahan Bapak Edi Suhendra organisasi akan semakin banyak mengambil peran pada pembinaan IKM alas kaki serta transformasi layanan publik. <\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Berbicara mengenai momentum BPIPI ke depan dan bagaimana bagaimana strategi \u201cthe power of momentum\u201c ini sebagai pondasi utama pembinaan local brand<\/em> alas kaki di Indonesia. Basis pengambilan keputusannya ada dua yaitu (1) Fasilitasi bagi local brand<\/em> harus berdasar pada waktu yang tepat di atas kebutuhan dan bukan keinginan semata, (2) Fasilitasi local brand<\/em> harus berdasar pada adanya kesempatan bisnis bisa dipastikan naik kelas (scalling up<\/em>). Ringkas cerita, produk-produk kebijakan pembinaan IKM harus bersumber dari dua instrumen tersebut sebagaimana juga tercermin dalam Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri. <\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Judul tersebut kalau diartikan secara bebas kurang lebih adalah \u201ckekuatan sebuah momentum\u201d.  Kita ingin mengambil sebagian makna judul tersebut sebagai sebuah strategi pembinaan IKM khususnya sektor alas kaki. Kita semua sadar bahwa pentingnya mendapatkan momentum untuk mengungkit keberhasilan sebuah misi baik perorangan, komunitas dan bisnis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti momentum secara umum ada dua yakni (1) saat yang tepat dan (2) kesempatan. Kembali ke judul diatas, kekuatan sebuah momentum akan memberikan benefit pada keberhasilan sebuah misi dengan dua indikator utama yaitu saat yang tepat dan adanya kesempatan baru untuk lebih maju.<\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Dengan terobosan dan inovasi pengambil kebijakan, banyak produk dan layanan yang bisa kita tawarkan sebagai bentuk fasilitasi kepada local brand<\/em>. Bagi mereka yang sudah lama berkecimping di lingkungan pembinaan industri kecil menengah, pasti sudah sangat paham sekali dinamika dan ruang lingkup yang dihadapi pelaku usaha dilapangan. Namun terkadang dinamika yang ada masih belum bisa diakomodasi oleh pemangku kepentingan dengan banyak faktor dan alasan administrasi. Berpijak dari pengamalan tersebut dapat kita lihat bahwa masih ada saja celah \u201cgap\u201d yang tidak sepenuhnya nyambung antara skema produk dan layanan hasil dari kebijakan pemerintah dengan kebutuhan riil yang dihadapi oleh industri khususnya alas kaki.  <\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Masa transisi saat ini, dimana dampak pandemi covid juga masih terus berlangsung menggerus daya beli dan merapuhkan pondasi bisnis maka setiap organisasi bisnis harus menyiapkan formula terbaiknya agar bisa memanfaatkan momentum ini sekaligus menyalip kompetitor global brand<\/em> alas kaki di pasar domestik. Dengan modal mind set <\/em> yang positif , dalam masa pandemi ini fenomena-fenomena yang merupakan bagian dari momentum<\/em> untuk melakukan sebuah lompatan bisnis. Dimasa dimana sesame local brand<\/em> sangat jarang dijumpai kolaborasi bersama peluncuran produk baru, saat ini sudah menjadi strategi utama <\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Kembali kepada dua instrumen dasar kebijakan pembinaan IKM yakni (1) Fasilitasi IKM harus berdasar pada waktu yang tepat di atas kebutuhan dan bukan keinginan, (2) Fasilitasi IKM harus berdasar pada adanya kesempatan IKM bisa dipastikan naik kelas. Untuk Instrumen yang pertama, produk-produk kebijakan untuk IKM harus bisa fleksibel saat dibutuhkan kapan saja dan bisa dieksekusi di lapangan tanpa menyalahi prinsip aturan yang ada. Contoh kasus; setiap IKM pasti butuh intervensi skema modal kerja\/investasi, promosi dan akses pasar untuk memperbesar kapasitas produksi. Namun dengan karakter dan siklus bisnis IKM yang unik maka dimana intervensi kebijakan tersebut harus betul-betul berdampak pada peningkatan level bisnis.  Disitulah kebijakan pembinaan IKM bisa sangat efektif menjawab kebutuhan pelaku industri. Ibarat obat pada saat sakit, penyakit pasien mampu dideteksi dengan akurat dengan memberikan obat dengan efek samping yang minimal.<\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Instrumen kedua bahwa fasilitas untuk IKM dari pemerintah harus bisa memastikan pelaku industri bisa naik kelas. Kesempatan tidak harus berupa memontum positif, seperti meingkatnya pangsa pasar ekspor, kenaikan nilai tukar dan beberapa instrumen ekonomi yang lainnya, kesempatan juga bisa dalam bentuk krisis seperti saat pandemi virus covid19 ini. Kemampuan melihat setiap kesempatan sebagai sebuah langkah adapatif untuk tetap survive<\/em> dimasa pandemi adalah hal terbaik yang bisa di lakukan saat ini. Sehingga setiap terobosan, inovasi kebijakan yang saat ini banyak digelontorkan harus mampu melihatsecara  detail kebutuhan bisnis apa yang benar-benar jika di berikan bisa bedampak pada daya tahan usaha yang semakin kuat. Contoh, saat ini banyak brand lokal<\/em> alas kaki membutuhkan platform online yang kuat, media promosi digital yang efisien dan penyerapan produk pasar yang rendah, maka intervensi kebijakan pemerintah harus mampu memfasilitasi kebutuhan infrastruktur digital yang murah sehingga langsung dapat dirasakan oleh pelaku usaha.<\/span><\/p>\n

 <\/span><\/p>\n

Memang benar, kompleksitas pembinaan IKM tidak semudah yang tuliskan di banyak media, jurnal dan artikel. Bagi para pembina IKM paham betul bagaimana unik dan lika-likunya mendampingi pelaku usaha alas kaki dari awal hingga sukses dan memberikan manfaat bagi masyarakat bahkan mungkin banyak gagalnya juga. <\/span>Harapan besar industri alas kaki lokal, dengan adanya intervensi pemerintah ialah mempunyai daya tahan kuat selama pandemi covid19 dan mampu bangun kembali. Disamping itu pula pasti ada kesempatan, peluang dan hikmah dibalik setiap peristiwa. Banyak peristiwa besar selama ini yang memberikan hikmah bahwa peluang dan kesempatan besar justru muncul saat kesulitan menghadang. Selamat mencari peluang baru untuk lebih maju. Salam Sepatu | Semangat \u2013 Cepat \u2013 Jitu.<\/p><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div><\/div>

<\/div><\/div><\/div><\/div>
\"\"<\/a><\/div>