Kompetisi Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2024 kembali menghadirkan talenta-talenta kreatif terbaik di bidang fotografi,…
Digitalisasi untuk IKM lebih maju
IKM memiliki peranan penting dalam perekonomian masayarakat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk menjadi Negara yang berpenghasilan menengah pada tahun 2025 sebesar 7%. Pemantapan sektor ekonomi digital akan memainkan peranan yang penting bagi Indonesia guna mencapai seuruh potensinya. Dengan semakin banyaknya industri kecil dan menengah (IKM) yang terlibat dalam ekonomi digital melalui pita lebar (broadband), bisnis elektronik (e-commerce), media social, teknologi awan (cloud), dan platform telepon seluler/ponsel (mobile platform), IKM dapat tumbuh lebih cepat dari segi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, serta menjadi lebih innovative dan lebih kompetitif untuk menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Tertuang dalam penelitian bank dunia bahwa broadband mempunyai peranan yang sangat besar dalam mendukung keterlibatan IKM secara digital. Menggandalkan tingkat penetrasi broadband dan meningkatkan keterlibatan IKM secara digital dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia sebesar 2%. Pada dasarnya keterlibatan IKM secara digital dapat diidentifikasi menjadi empat yaitu (1) berdasarkan adopsi teknologi, (2) keberadaan dalam jaringan/daring (online), serta (3) penggunaan media sosial dan pemberdayaan e-commerce. IKM yang mempunyai akses online, terlibat dimedia sosial, dan mengembangkan kemampuan e-commerce, biasanya menikmati keuntungan bisnis yang signifikan baik dari segi pendapatan, kesempatan kerja, maupun inovasi, dan daya saing.
Beberapa keuntungan penggunaan teknologi digital bagi IKM di Indonesia diantaranya kenaikan pendapatan hingga 80%, satu setengah kali lebih bisa mengungkit peningkatkan kesempatan kerja, 17 kali lebih mungkin untuk menjadi inovatif dan UKM yang lebih banyak menggunakan teknologi digital menjadi lebih kompetitif secara internasional.
Sejak pertukaran data dan informasi antara perangkat dan pihak yang berbeda secara realtime adalah elemen kunci dari smart factories; data tersebut dapat mewakili status produksi, perilaku konsumsi energi, pergerakan material, pesanan pelanggan dan umpan balik, data pemasok, dll. Oleh karena itu, smart factories generasi berikutnya harus mampu beradaptasi secara real time ke pasar yang terus berubah baik dari permintaan, pilihan teknologi dan peraturan.
Teknologi membantu bisnis dengan meningkatkan komunikasi, beroperasi lebih efisien,mengatasi hambatan utnuk mengakses jasa pelatihan dan layanan keuangan dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Saat ini digitalisasi untuk IKM di Indonesia masih berfokus pada penggunaan teknologi digital disektor ritel dan interaksi dengan pelanggan. Tetapi ini sebagai langkah awal yang baik dalam mengembangkan industri 4.0 di Indonesia.
Langkah selanjutnya IKM akan diperkenalkan teknologi digital seperti komputasi awan (cloud computing) dan penganalisis data (data analysis) yang dapat meningkatkan manajemen rantai pemasok dan efisiensi komunikasi internal. Platform tersebut menyediakan cara yang lebih terjangkau agar bisnis dapat engakses teknologi bernilai lebih termasuk dalam hal penjualan dan manajemen pihak terkait, diantaranya mengkoordinasi para pekerja atau sistem manajemen sumber daya manusia industri (SDMI). Kedepan dengan menggunakan teknologi awan (cloud), IKM dapat membuat suatu keputusan lebih cepat dengan menyatukan laporan bisnis dan menampilkan informasi secara langsung (real time). Nilai tambah dan peluang untuk berkembang diantaranya :
- Kenaikan pendapatan yang lebih tinggi
Hal ini di dorong berkembangnya produk-produk feature atau sering disebut smart product/smart service. Kreatifitas manufaktur untuk menciptakan produk atau layanan yang cerdas didorong pula karena tuntutan konsumen yang semakin membutuhkan layanan penuh atas produk yang diberikan.
- Kesempatan kerja yang lebih besar
Menurut survey delloid bahwa bisnis offline memiliki 20 % kemungkinan meningkatkan jumlah pekerja yang dipekerjakan. Bisnis online dasar mempunyai kemungkinan setidaknya 9% untuk meningkatkan lapangan kerja, sementara bisnis online menengah dan lanjutan mempunyai kemungkinan lebih besar, yakni 23 % dan 150% lebih mungkin untuk memiliki peningkatan lapangan kerja dibandingkan bisnis offline.
- Inovasi dan ekspor
Bisnis dengan kemampuan online lanjutan mempunyai kemungkinan 17 kali lebih besar untuk menjadi inovatif (yaitu mengalami perubahan besar dalam cara mereka melakukan bisnis ditahun lalu) daripada bisnis offline. Bisnis dengan konektifitas dasar dan konektifitas menengah sekitar 7 dan 12 kali lebih inovatif.
Lalu bagaimana implementasi untuk IKM?
Adopsi teknologi di kalangan IKM saat ini cukup banyak. Menurut survey delloit sebesar 96 % IKM di Indonesia memiliki akses ke computer, 84% memiliki smartphone dan 73% memilki akses ke internet melalui koneksi fixed atau mobile broadband. Dalam implementasinya digitalisasi IKM dapat dilakukan di proses penjualan dan promosi produk melalui situs web, media social dan e-commerce. Satu cara yang paling mudah dalam penggunaan digitalisasi adalah melalui web, media social dan e-commerce. Beberapa keterlibatan IKM dalam digitalisasi dapat di aplikasikan melalui beberapa tahapan antara lain:
- Bisnis dalam jaringan/daring (online) dasar
Bisnis online dasar merupakan bisnis yang memiliki akses broadband dan alat digital seperti computer dan smartphone, dan memilki website. Namun bisnis ini tidak terlibat dalam media sosial (kecuali email) dan tidak memiliki kemampuan e-commerce untuk pemesanan atau pembayaran
- Bisnis online menengah
Bisnis online menengah adalah bisnis yang memilki konektivitas digital dan juga secara aktif terlibat dalam media social dengan mengintegrasikan situs mereka dengan media social, live chat atau ulasan konsumen. Bisnis ini belum memilki kapabilitas e-commerce sepenuhnya.
- Bisnis online lanjutan
Bisnis online lanjutan memilki konektivitas, integrasi jejaring sosial dan kapabilitas e- commerce.
Namun perlu menjadi pertimbangan dalam menerapkan digitalisasi IKM di Indonesia, IKM yang berada didaerah terpencil cenderung tidak memilikiketerlibatan secara digital karena akses internet yang tidak dapat menjangkau daerah terpencil. Dalam implemmentasinya IKM digitalisasi dan menuju indutri 4.0 peran pemerintah dalam menyediakan infrasrtuktur, regulasi sektor digital, pembatasan investasi dapat memainkan peranan yang besar dalam memperluas dan mempercepat pertumbuhan. Kebijakan pemeritah yang perlu diperhatikan diantaranya:
- Memfasilitasi IKM mempunyai multiplatform untuk berjualan dan promosi
Dukungan pemerintah berupa program untuk IKM, termasuk program yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan IKM secara digital. Kemitraan yang kuat dengan swasta akan membantu semakin banyak IKM di Indonesia scale up.
- Memperluas pembayaran elektronik (e-payment)
Dukungan pemerintah dalam hubunganya dengan pembayaran elektronik adalah memastikan sistem pembayaran mudah diakses, dapat diandalkan dan aman. Hal ini akan membangun kepercayaan konsumen yang lebih besar dan meningkatkan penggunaan pembayaran secara elektronik.
- Memperluas akses terhadap investasi
IKM digital membutuhkan gabungan antara sumber investasi yang baik dari domestic mapupun intenational, dan hambatan akses investasi akan mengurangi potensi IKM untuk berkembang. Kebijakan investasi harus terbuka untuk semua sumber dan jenis modal sehingga IKM di Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari akses yang lebih luas terhadap alat pembayaran mikro secara online.
Strategi dalam mengimplementasikan revolusi industri 4.0 untuk IKM di Indonesia dengan kebijakan pemerintah berupa pemberian insentif pada pelaku usaha padat karya dalam penyediaan dan peningkatan infrastruktur industri, penyiapan SDM industri melalui pendidikan vokasi yang mengarah pada high skill operator, upgrading SDM industri. Hal ini akan berdampak pada perekonomian nasional yaitu perluasan segmentasi sektor industri dengan adanya disruptive manufacturing dan peningkatan kontribusi sektor industri terhadap PDB.
Dengan dukungan pemerintah untuk meningkatkan jumlah IKM yang online, terlibat dengan media sosial, serta partisipasi dalam e-commerce, akan lebih banyak IKM yang akan bergerak naik dalam tingkat penggunaan digitalisasi baik dari bisnis offline ke online maupun dari skala kecil menuju skala menengah ke bisnis berkelanjutan. Dengan begitu maka akan terjadi peningkatan kinerja bisnis IKM di Indonesia yang nantinya akan berdampak pada perekonomian nasional
Alfiyan Darojat